Senin, 06 Juni 2011

Saat Itu Aku Kebingungan

Inilah ibuku, mencoba tegar meski tak kuasa berdiri
Ibu mendengarmu sakit, aku kebingungan, bingung entah terbang pakai apa, karena kita berjauhan, engkau didesa aku dikota, bingung entah berapa biaya pengobatanmu nanti setelah kutahu pasti sakitmu apa, tapi alhamdulillah, Tuhan menolong anak yang mencintai ibunya, meski tanpa biaya apa-apa ibu bisa sembuh dengan bantuanNya, melalui tangan seorang tabib tradisional.

Gajiku tak cukup untuk biaya hidupku disini, karena sebagian kusisihkan untuk pendidikan saudara-saudaraku, gajika tak bisa menyentuh senyummu, karena disini aku harus membuat anak-anakmu tersenyum, tetapi Tuhan selalu menolong, anugerah kesembuhan tak perlu keluarkan biaya besar.

Tapi hingga kini, aku masih bingung. Tentu saja kondisimu selalu membuat pikiranku terbelenggu terpaku, seakan lamuanku selalu terbang kekampung dan duduk manis disampingmu. Aku bingung terus menghawatirkan kondisimu yang tak stabil, dan berjalan pun masih dipapah oleh ayah, sementara aku disini kembali menjalani rutinitasku sebagai karyawan sebuah layanan publik.

Saat itu, hingga saat ini, aku masih belum tenang, kabarmu yang masih seperti kemarin membuatku belum tenang, dan tak bisa menelan makanan secara lahap dan nikmat, ibu, bertahalah dengan doamu dan doa kami anak-anak, bertahanlah dengan kuasaNya yang Maha Kuasa.

Tidak ada komentar: