Jumat, 14 Mei 2010

SEHARI DI KOTA PANUA

Ekspedisi ke kota Marisa.
Marisa, nan berubah ketika jadi kabupaten baru berpisah dari kabupaten Boalemo, sungguh perubahan drastis dan radikal, dari sebuah desa dan kecamatan yang tidak memiliki daya tarik berubah menjadi kota yang ramai dan tingkat ekonomi yang lebih baik.

 
 Suasana pusat Pasar Tradisional Marisa, salah satu pusat perekonomian kota Marisa







 

Sejenak kita kesampingkan mengenai tulisan diatas, karena itu mungkin sudah banyak yang tahu. 
Sehari dikota Panua sungguh sangat mengesankan, perjalanan plus pertualangan yang seru, masih terasa diingatan, huff melelahkan tapi asyik juga tuh. Marisa berubah, menjadi kota terindah sepanjang perjalanannya. Itulah kekaguman yang keluar dari dalam hatiku.
Lokasi Pantai Libuo, Paguat
Menurut blogger bagaimana dengan gambar ini, latar belakang lautan luas, gelombang berkejaran, dan anak-anak riang gembira bermain, berenang, menikmati laut terbuka yang mengarah keselatan. Sungguh pantai ini sangat indah, namanya Pantai Wisata Libuo, sebuah lokasi yang teduh dengan pepohonan tinggi yang tumbuh dipinggiran pantai. Bagi kamu yang suka, coba saja berkunjung kesana.





Riak gelombang kecil berkejaran menghempas pantai

Inilah suasana laut Pantai Libuo, pantai wisata andalan Kota Kabupaten Pohuwato. Bila kuharus berkata jujur, pantai ini sangat cocok untuk mengukir kenangan yang romantis. Cobalah untuk mengunjunginya.






Sudah promosinya tentang pantai ini, tetapi sekarang bercerita ddlu tentang perjalanan ke Kota Panua. Perjalanan lebih kurang 100 KM lebih dari pusat Gorontalo, memakan waktu tiga jam. Perjalanan sungguh melelahkan namun sungguh sebauh pertualangan.

Kesana sih sebenarnya tidak memiliki rencana, karena waktu itu sibuk dengan pekerjaannku. Tapi kebetulan ada famili yang saat itu keluar dari Rumah Sakit, minta bantuanku untuk mengantarnya sampai ke rumahnya di kota Panua itu. Yupz...sekalian mau lihat kota Marisa itu sudah seperti apa pasca lima tahun berdiri sebagai kabupaten baru, dan Kota Marisa sebagai ibukotanya. Perjalanan  yang panjang pun akhirnya sampai ditempat tujuan, lelah letih lesu lunglai menghukum raga, tapi inilah wajah baru kota Marisa atau yang lebih dikenal dengan kota Panua, yupz..Panua, bahasa Gorontalo dari burung Maleo, ya daerah ini dulunya banyak burung Maleo, tapi sekarang entah masih ada atau tidak, aku tak sampai mencari jejak burung Maleo itu dimana.

Rencana hanya ingin mengantar famili tapi ternyata disana pas pamanku mengadakan pesta nikah, yapz...ponakan dari istri pamanku menikah dan yang menikah itu pernah tinggal dirumah kakekku waktu dia masih sekolah dulu.

Kebetulan mobil yang kutumpangi pun lagi diperbaiki entah kenapa bisa sering mogok, jadi sekalian saja bermalam disana, mumpung paman aku lagi ada pesta nih, ya disini dulu begitu kataku dalam hati.

Kota Marisa memang indah, dimalam hari pun kelihatan indah, tetapi aku merasa sunyi, kok sunyi? Mungkin ada yang bertanya kan? Ya, sunyi, aku dikota Marisa sementara kekasihku tidak bersamaku, menikmati indahnya kota panua itu ketika malam hari. Ya, aku hanya bisa diam tanpa kata meski ruang begitu ramai dengan banyak orang.

Kekasihku, aku selalu ingat kamu, dimana pun aku berada termasuk dikota Panua ini, kota ini indah nan eksotik, sayang kamu tak bersamaku, menjalani malam bersamamu, melalui hari sejenak disana bersamamu, lalu pulang ke rumah dan istirahat dari lelahnya perjalanan.

Itulah warna jiwaku, dikota yang indah, malam bercahaya lampu temaram, hilir mudik orang kesana-kemari, namun kesunyian melanda jiwaku, tanpa kamu. Aku jadi rindu, inginku dirimu ada disini tetapi sayangnya tidaklah seperti itu, dalam hati aku berikrar, bila aku datang lagi dikota panua ini, kuajak kekasihku disini, dalam suasana romantisnya kota panua, Marisa Pohuwato.






Tidak ada komentar: