Jatuh Sakit Tak Membuatku Jera

Mungkin jera adalah salah satu alasan untuk orang menghentikan aktifitasnya. Tetapi belum tentu hal itu sama dengan aku. Jera? Mengapa? Pasalnya beberapa waktu lalu aku sempat jatuh sakit, hingga harus menghentikan segala aktifitas kerja, aktifitas ngeblog, aktifitas berinteraksi secara luas, dan aktifitas bersosialisasi penuh.

Memang kita tak bisa bermain diri, ketika kita jatuh sakit, kita baru ingat betapa pentingnya sehat, dan harta paling berharga adalah sehat. Sehat merupakan kebutuhan secara mutlak manusia. Uang bisa diraih dengan sehat tetapi sehat belum tentu bisa diraih dengan uang, mungkin pepatahnya begitu.

Terkait jera atau tidak, dilihat apanya dulu yang membuat kita harus jera, apa kita sakit hanya karena makan makanan yang tidak bisa kita makan lalu kita sakit? Atau hanya karena kelelahan? Kejeraan seseorang diukur oleh bentuk kejeraannya sendiri, mungkin aku jera telah menghabiskan semua waktuku untuk aktiufitas penuh, tanpa peduli aku harus istirahat atau tidak.

Ya, mungkin saja orang bekerja keras adalah karena kebutuhan yang mendesak. Hmmm...aku belum menikah, tetapi karena kapasitasku sebagai tulang punggung keluarga, membuatku harus bekerja keras dan terus berusaha mendapatkan rezeki meski harus dibayar dengan lelahnya raga.

Sakit membuatku jera, tetapi tidak menghentikan langkahku untuku mencari rezeki Allah yang bertebaran dimuka bumi, demi mencukupi kebutuhan hidup, untuk bertahan hidup, dan menjadi modal hidup untuk memperbaiki hidup dikehidapan selanjutnya.