Hmmm...posting aneh dari orang aneh ya..? hehehe. Lebay juga sih lho...yah begitu kata orang-orang yang kadang suka mengumpat. Kadang istilah itu mereka alamatkan kepada saya ketika saya beraksi yang aneh-aneh. Ya, memang orang aneh kan? hihihihi.
Hey...tidak penting keanehan dibahas, yang jelas ngepost dulu, hehehe. Upz...kebanyakan cerita, lupa menyapa, gimana kabar kalian, sehat, sakit, ceria, tidur, mendongkol, dan bla bla bla bla...? Semoga kalian sehat wal afiat ya..? Itu harapan saya.
Oke deh, ke inti posting saja ya? Seperti judul yang saya tulis "Siapa Sangka Bila Harus Berubah?". Adakah orang dalam kesehariannya tidak berubah sikap? Adakah seharian itu seseorang tidak berubah keputusan? Atau paling tidak berubah kebijakan? Upz...jangan dianggap politis ya..? Bukan kesana tujuannya.
Sahabat, kadang tanpa kita sadari, hal yang paling dekat dengan diri kita adalah ketika kita berubah sikap, berubah keputusan yang padahal semula kita tetapkan. Sebenarnya ini hanya persoalan kecil dan mungkin tidak perlu dibahas disini, karena apa pentingnya perubahan sikap, toh manusia ditakdirkan berubah sekian kali dalam hitungan detik. Tapi apakah perubahan sikap itu tidak bisa ditinjau kembali untuk diperbaiki?
Kadang orang yang telah mengambil sikap lalu memtuskan sesuatu dengan nyata, dibelakang dia menyesali atas sikap yang melahirkan kepurusannya itu. Tetapi tidak bisa dipungkiri itulah keberadaan manusia sebenarnya, berani melakukan sesuatu diawal dan tak menyadari bahwa akan menyesal dibelakang.
Seorang yang memimpin sebut saja manejer, kadang secara spontan saja membuat keputusan, lalu merubahnya kembali dalam waktu singkat. Seorang mandor memberikan perintah kepada anak buahnya untuk bekerja lebih cepat tiba-tiba saja dia memerintahkan pekerjaan dihentikan, atau masih banyak lagi.
Siapa sangka bila harus berubah? kadang kalimat itu terngiang ditelinga saya. Ya, mungkin karena sering mengalami sebuah perubahan yang sering terjadi pada diri saya juga. Seseorang anak muda memendam cinta kepada seseorang, tetapi diketahui yang ditaksirnya itu dicintai oleh orang lain, maka anak muda itu pun berubah, mungkin kecewa, atau mungkin membuat keputusan untuk melupakan perasaannya.
Siapa sangka bila harus berubah? Selagi masih bernafas manusia dengan cepat berubah. Begitu juga dengan tentara yang sedang berada dimedan perang, tidak menutup kemungkinan mereka tidak merubah strategi perang ketika berhadapan dengan lawannya. Meski itu kadang lari dari rencana, tapi bisa saja keadaan yang merubah segalanya.
Begitu juga dengan sikap manusia, adalah yang paling cepat berubah dalam kehidupan. Tidak ada yang bisa mengukur, tidak ada yang bisa menyelam, tidak ada yang bisa meraba dan meramal meski dikumpulkan ahli peramal didunia. Begitu cepat perubahan pada manusia, melebihi kecepatan detik bahkan melebihi kecepatan cahaya. Siapa yang bisa menyangka? Kecuali Tuhan, Allah Yang Maha Kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar