Astagfirullah, sahabatku... Dunia ini makin modern, pengetahuan akan teknologi semakin berkembang hinga kepelosok desa, dan sampai kedusun-dusun yang paling jauh. Semakin populer pengetahuan canggih untuk mengubah dunia yang dulunya mati tertutup menjadi terbuka dan ramai, tapi semakin berkembang pengetahuan teknolog, semakin kacau pula isi dunia ini, perang yang tiada habis, teror yang tiada henti, pertikaian berkepanjangan diantara penghuni dunia, fitnah merajalela, penindasan kian menjadi, zionisme makin mengguncang dunia, hilangnya akal kesadaran untuk berbuat kebaikan, hancurnya moral dan populernya maksiat, sungguh sebuah kemurkaan bagi sang Khalik, pencipta dunia dengan sebaik-baik bentuk.
Kita harus sadar, betapa terperangkaplah kita pada kesesatan duniwi, terjerat tali-temali hawa nafsu, dan terpenjara dalam rutinitas dosa yang makin menumpuk. Adakah kematian itu bisa diurung waktunya? sehingga masih banyak waktu untuk memperbaiki sisa hidup yang entah kapan berakhir, mungkin hari ini, mungkin setelah jari ini menari diatas tuts keybor PC karena menulis blog, mungkin setelah mata berkedip, atau mungkin setelah nafas yang dihirup tak keluar lagi bahkan mungkin nafas yang keluar tak kembali lagi, semua adalah misteri. Misteri yang tak tak diizinkan bagi kita untuk mengetahuinya, kecuali untuk mempercayainya bahwa kematian itu adalah kepastian yang pasti tak kenal siapa, dimana, kultur budayanya, atau kekuasaannya.
Setiap maksiat yang kita saksikan, hendaknya ucapkanlah Astagfirullahul Adziim... Sambil memohon ampun dan bertaubat padanya, lalu berlarilah untuk meninggalkan maksiat dan kejarlah ampunanNya. Setiap maksiat yang kita lakukan, segeralah untuk meninggalkannya, bila ingin selamat dunia akhirat. Ketahuilah, kematian dan kiamat adalah rahasia yang sangat rapat, sebesar-besar rahasia manusia lebih besar rahasia Allah terhadap hari akhir.
Sahabat, andaikata nafas ini bisa dibeli selayaknya gas O2 yang dipakai disetiap rumah sakit, mungkin banyak orang yang telah membelinya, dan perusahaan distribusinya makin kaya karena produk jual mereka semakin laku tanpa harus promosi besar. Tetapi, nafas adalah pinjaman dari Allah yang sewaktu-waktu akan diambil kembali tanpa harus memperhitungkan siapa, dimana dan apa kekuasaannya.
Sahabatku, tiada yang lebih indah dalam kehidupan ini kecuali menciptakan romantisasi dunia dan akhirat, apa romantisasi dunia dan akhirat? Adalah kehidupan yang sejati didunia, yang dijalani sesuai kodrat dan hukum Ilahi yaitu tauhid, sehingga dapat memperoleh kehidupan yang hakiki diakhirat kelak.
3 komentar:
Zetni :
Astagfirullah...tak tau mas Hardi seorang alim ulama, hehehe. Kirain hnya sekedar petuah ilmiah sj yg dia bisa ksih,trnyata petuah agama pun bs, hehe
it's good, succes for you Mas Hardiyanto, i like your post
Mr. Coprol :
sy menyukai posting blog Anda hri bro, tulisan Anda adalah brmnfaat..
Tks...
Terimakasih sahabat....smg bermanfaat tuk kt smua posting blog ini
Posting Komentar